Darknet : Jalur Gelap internet
Menyadap data dan mengevaluasinya – sesuatu yang tampaknya mudah bagi dinas rahasia. Apakah dengan begitu penjahat dan teroris tidak lagi dapat memanfaatkan internet? Masih bisa, karena ada “Darknet“.
Para politisi berbicara mengenai “Jalan Tol informasi” di internet, sementara apa yang disebut “Darknet“ berjalan di jalur yang hampir tidak dapat dideteksi dalam jaringan internet. Untuk menemukan jalur ini bukan saja diperlukan pengetahuan mengenai teknologi internet, namun juga harus terjun mengeksplorasi cara-cara yang ingin ditempuh di jalur ini. Karena dalam Darknet tidak terdapat Google atau mesin pencari lain. Di sana hanya ada semacam katalog, yang bahkan tidak memuat semua halaman yang ada. Dan memang jalur seperti inilah yang diinginkan perancang Darknet: jalur yang terutama menawarkan anonimitas.
Desentralisasi dan Anonim
Perbedaan besar antara internet biasa dan Darknet adalah, Darknet bergerak secara lokal dan benar-benar anonim. Artinya, pada dasarnya kedua jaringan ini memiliki struktur yang sangat berbeda. Di internet biasanya diatur secara terpusat. Misalnya, untuk memanfaatkan Facebook, user diharuskan untuk login ke sistem. Dan user lain, yang ingin melihat informasi di Facebook, juga harus login terlebih dahulu. Dalam hal ini, server milik Facebook lah yang menjadi titik fokus, karena semua data yang ditinggalkan user disimpan.Dan dari sudut privasi, ini juga merupakan bagian yang paling rentan. Siapa yang memiliki akses keserver Facebook, Google atau layanan online besar lainnya, ia dapat juga mengakses lalu lintas data di server tersebut, dan inilah yang dilakukan NSA, seperti yang diungkapkan Edward Snowden.Darknet sebaliknya bekerja tanpa struktur pusat – setiap komputer adalah server, namun hanya menyimpan satu bagian dari informasi yang dibutuhkan, yang juga dienkripsi. Juga transfer data antar komputer di Darknet dilakukan secara anonim, sehingga walaupun data-data ini dapat dikumpulkan, bahkan dinas rahasia tidak bisa memanfaatkan data tersebut.
Menyadap data dan mengevaluasinya – sesuatu yang tampaknya mudah bagi dinas rahasia. Apakah dengan begitu penjahat dan teroris tidak lagi dapat memanfaatkan internet? Masih bisa, karena ada “Darknet“.
Para politisi berbicara mengenai “Jalan Tol informasi” di internet, sementara apa yang disebut “Darknet“ berjalan di jalur yang hampir tidak dapat dideteksi dalam jaringan internet. Untuk menemukan jalur ini bukan saja diperlukan pengetahuan mengenai teknologi internet, namun juga harus terjun mengeksplorasi cara-cara yang ingin ditempuh di jalur ini. Karena dalam Darknet tidak terdapat Google atau mesin pencari lain. Di sana hanya ada semacam katalog, yang bahkan tidak memuat semua halaman yang ada. Dan memang jalur seperti inilah yang diinginkan perancang Darknet: jalur yang terutama menawarkan anonimitas.
Desentralisasi dan Anonim
Perbedaan besar antara internet biasa dan Darknet adalah, Darknet bergerak secara lokal dan benar-benar anonim. Artinya, pada dasarnya kedua jaringan ini memiliki struktur yang sangat berbeda. Di internet biasanya diatur secara terpusat. Misalnya, untuk memanfaatkan Facebook, user diharuskan untuk login ke sistem. Dan user lain, yang ingin melihat informasi di Facebook, juga harus login terlebih dahulu. Dalam hal ini, server milik Facebook lah yang menjadi titik fokus, karena semua data yang ditinggalkan user disimpan.Dan dari sudut privasi, ini juga merupakan bagian yang paling rentan. Siapa yang memiliki akses keserver Facebook, Google atau layanan online besar lainnya, ia dapat juga mengakses lalu lintas data di server tersebut, dan inilah yang dilakukan NSA, seperti yang diungkapkan Edward Snowden.Darknet sebaliknya bekerja tanpa struktur pusat – setiap komputer adalah server, namun hanya menyimpan satu bagian dari informasi yang dibutuhkan, yang juga dienkripsi. Juga transfer data antar komputer di Darknet dilakukan secara anonim, sehingga walaupun data-data ini dapat dikumpulkan, bahkan dinas rahasia tidak bisa memanfaatkan data tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar